NUNUKAN – Di tengah gegap gempita pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 yang berdenyut di bawah arahan komando Kodim 0911/Nunukan, sorotan utama terfokus pada aset yang paling vital dalam setiap tahapan pembangunan: alat berat. Lebih dari sekadar mesin berkapasitas besar, alat berat sesungguhnya adalah jantung strategis yang memungkinkan terwujudnya target ambisius pembangunan infrastruktur esensial dan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat di pelosok Kabupaten Nunukan, tepat sesuai dengan kerangka waktu yang telah dicanangkan. Satuan Tugas (Satgas) TMMD menunjukkan komitmen luar biasa dengan mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk memastikan setiap momen pengerjaan proyek dimanfaatkan secara maksimal. Di balik laju pembangunan yang progresif ini, tersembunyi sebuah kunci sukses fundamental: upaya pemeliharaan yang dilakukan dengan tingkat presisi tinggi.
Untuk mengantisipasi dan secara pro-aktif menangkal potensi kendala teknis yang bisa muncul di medan kerja yang seringkali menantang, penerapan pengawasan yang sangat ketat dan langkah-langkah preventif rutin menjadi agenda harian yang tidak bisa ditawar. Ambil contoh di lokasi pembangunan badan jalan yang membentang sepanjang 2,6 kilometer dengan lebar ideal 6 meter di Kelurahan Mansapa, wilayah Kecamatan Nunukan Selatan. Di sana, terpantau sosok Serma Sugiono yang berperan krusial. Beliau bukan hanya sekadar anggota Satgas, melainkan sosok sentral yang memegang tanggung jawab penuh atas kelancaran operasional seluruh unit alat berat. Perannya vital dalam menjaga denyut nadi proyek ini agar tetap stabil dan bertenaga. Di bawah supervisi beliau yang teliti dan cermat, seluruh unit alat berat yang digunakan menjalani rangkaian proses pengecekan rutin yang terjadwal dengan sangat terperinci, serupa dengan proses pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang ketat untuk memastikan prajurit tempur selalu dalam kondisi siap bertugas.
Serma Sugiono menggarisbawahi bahwa rutinitas pengecekan yang dilakukannya bukan sekadar prosedur administratif semata, melainkan sebuah benteng pertahanan preventif yang memiliki signifikansi strategis. “Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan kendala yang mungkin timbul selama proses pengerjaan berlangsung dan memastikan semua unit dalam kondisi prima,” tuturnya penuh penekanan pada hari Kamis (22/05) lalu. Setiap komponen, sekecil apa pun, mulai dari kinerja mesin yang menjadi sumber tenaga utama, kekuatan sistem hidrolik yang mengatur pergerakan bagian-bagian vital, hingga komponen pendukung krusial lainnya, semuanya dipastikan dalam kondisi optimal dan siap beroperasi penuh. Dengan menjaga seluruh armada alat berat selalu dalam performa puncak, risiko kerusakan mendadak yang berpotensi menimbulkan “downtime” atau periode terhentinya pekerjaan dapat diminimalisir secara signifikan. Ini adalah langkah krusial untuk memastikan irama proyek tetap terjaga, berjalan selaras dengan ketukan jadwal pembangunan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Syukurlah, perjalanan pengerjaan proyek TMMD Ke-124 di Nunukan yang secara resmi dimulai sejak tanggal 6 Mei 2024 (mohon koreksi tahun jika tanggal 22 Mei 2025 yang disebutkan sebelumnya adalah tanggal laporan dikeluarkan, asumsi proyek dimulai May 2024) hingga laporan ini dibuat, relatif berjalan lancar tanpa menghadapi hambatan teknis yang berarti, khususnya terkait kinerja alat-alat berat. Namun, keberhasilan awal ini justru memicu semangat seluruh tim untuk tidak pernah merasa puas atau lengah. Kedisiplinan yang tinggi dalam pelaksanaan pengecekan rutin tetap menjadi prinsip dasar yang tidak boleh ditawar-tawar. Serma Sugiono sekali lagi menegaskan bahwa sikap kehati-hatian yang mendalam dan kemampuan melakukan antisipasi dini adalah kompas utama yang memandu setiap langkah tim di lapangan. Hal ini mencerminkan tingkat profesionalisme yang tinggi dari seluruh anggota Satgas TMMD dalam mengelola sumber daya secara bijak dan mengejar efisiensi kerja semaksimal mungkin demi tercapainya hasil pembangunan yang optimal dan berkualitas.
Melihat progres pembangunan yang terus menunjukkan laju peningkatan yang menggembirakan dan semangat pantang menyerah yang terpancar kuat dari setiap anggota Satgas yang terlibat di lapangan, Serma Sugiono menyampaikan rasa optimisme yang membumbung tinggi. “Kita optimis merampungkan semua sasaran program TMMD Ke-124 sebelum waktu penutupan yang dijadwalkan pada tanggal 4 Juni 2025 mendatang,” serunya dengan keyakinan yang tak tergoyahkan. Keyakinan yang kuat ini bukanlah sekadar harapan kosong, melainkan didasari oleh hasil evaluasi berkala yang dilakukan secara detail dan komprehensif terhadap progres pencapaian setiap sasaran program, ketersediaan pasokan sumber daya yang mencukupi baik material maupun logistik, serta terjalinnya jalinan koordinasi yang efektif dan harmonis di antara semua pihak dan instansi yang terlibat dalam program TMMD ini, mulai dari jajaran TNI, pemerintah daerah, hingga keterlibatan aktif masyarakat lokal.
Situasi di lapangan ini secara gamblang memberikan bukti nyata bahwa program TMMD Ke-124 Tahun 2025 yang dilaksanakan di Kabupaten Nunukan telah melalui proses persiapan yang sangat matang dan terencana. Mulai dari penempatan personil dengan alokasi sumber daya manusia yang tepat sesuai keahlian, pemaksimalan penggunaan dan pemeliharaan alat berat yang menjadi tulang punggung pekerjaan fisik, hingga penjadwalan setiap tahapan proyek yang terperinci dan realistis, setiap aspek telah dirancang dengan perhitungan yang cermat dan matang. Ketiadaan kendala teknis yang signifikan hingga saat ini menjadi bukti konkret efektivitas perencanaan strategis dan eksekusi taktis yang diterapkan oleh Kodim 0911/Nunukan bersama seluruh unsur pendukungnya.
Lebih dari sekadar bukti efisiensi operasional, ini adalah cerminan nyata dari terjalinnya sinergi positif yang kuat dan harmonis antara komponen TNI, jajaran pemerintah daerah, dan partisipasi aktif masyarakat. Ketiganya bersatu padu dalam satu visi untuk mewujudkan pembangunan yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi seluruh elemen masyarakat yang tinggal di Kabupaten Nunukan. Program TMMD Ke-124 bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan sebuah manifestasi dari denyut harapan masyarakat di pelosok yang terus dijaga dan diwujudkan bersama. (0911).