ACEH JAYA – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat terhadap bencana, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya bersama Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Provinsi Aceh, serta instansi terkait, sukses menggelar Sosialisasi Inisiasi Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di Desa Keutapang, Kecamatan Krueng Sabee, pada Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pejabat penting daerah, menunjukkan sinergi kuat dalam membangun ketangguhan bencana di wilayah tersebut.
Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dihadiri oleh 70 orang perwakilan dari berbagai elemen strategis. Di antaranya adalah Sekretaris Daerah Aceh Jaya, T. Reja Falevi, M.M., yang turut didampingi oleh Dandim 0114/Aceh Jaya, Letkol Inf Alimudin, S.E., serta Kasat Samapta Polres Aceh Jaya, AKP Zulkarnain, yang mewakili Kapolres Aceh Jaya. Turut hadir pula Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBA Provinsi Aceh, Boby Saputra, S.E., M.Si., beserta rombongan, Sekretaris Dinas BPBK Aceh Jaya, Emi Fitria, S.E., perwakilan dinas-dinas terkait Kabupaten Aceh Jaya, serta Camat Krueng Sabee dan Camat Setia Bakti.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan resmi, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Tangguh, serta laporan dari panitia pelaksana. Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Aceh Jaya menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh undangan dan menjelaskan bahwa Bapak Bupati berhalangan hadir karena agenda kedinasan yang padat. Beliau menegaskan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat desa mengenai risiko bencana, serta membangun kapasitas mereka dalam beradaptasi, mengurangi dampak, dan memulihkan diri dari bencana.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat desa agar lebih mandiri dalam menghadapi bencana, dengan melibatkan mereka secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan penanggulangan bencana,” ujar Sekda T. Reja Falevi. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari BPBA Provinsi, BPBK Kabupaten, hingga pemanfaatan dana desa untuk mendukung program penanggulangan bencana, seperti penyediaan sarana mitigasi di desa-desa rawan banjir.
Lebih lanjut, Sekda menjelaskan bahwa Kabupaten Aceh Jaya akan menjadikan Desa Lhok Bot, Kecamatan Setia Bakti, sebagai pilot project untuk penanganan bencana. Desa ini juga memiliki tantangan unik terkait penanganan satwa liar seperti gajah dan buaya, yang memerlukan perhatian khusus dalam strategi penanggulangan bencana. Materi sosialisasi yang lebih mendalam mengenai inisiasi DESTANA disampaikan langsung oleh perwakilan BPBA Provinsi Aceh kepada seluruh peserta.
Kegiatan pembukaan ditutup pada pukul 10.45 WIB dalam keadaan aman dan lancar, dilanjutkan dengan sesi sosialisasi yang dipandu oleh Boby Saputra, S.E., M.Si. Dari pelaksanaan kegiatan ini, diperoleh pandangan bahwa sosialisasi DESTANA sangat efektif dalam memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai jenis bencana, potensi risiko, serta strategi mitigasi. Hal ini diharapkan dapat membangun kapasitas masyarakat, meningkatkan partisipasi publik, membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) desa, mengembangkan sistem peringatan dini, serta mewujudkan kemandirian dan budaya sadar bencana di tingkat desa.
Menyikapi hasil positif ini, ditekankan pentingnya terus menerus dilakukan koordinasi lintas sektor antara tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa dalam upaya penanganan bencana di seluruh wilayah Kabupaten Aceh Jaya demi menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan aman dari ancaman bencana.(0114).